“NENEK PISPOT”
(Create by Shema Alleysia)
Pagi
hari, tahun ajaran baru SMA telah datang dan banyak anak sekolah yang
menyambutnya karena akan mendapat teman baru. Seperti halnya Eren, Kevin, Vera,
Kirana dan Angel yang begitu bersemangatnya berangkat bersama. Mereka berteman
dari SD hingga sekarang SMA, mereka masuk sekolah yang sama dan juga kelas yang
sama. Mereka juga memiliki senior yang cantik seperti yuki dan libby, tapi
kedua senior itu tampak misterius sehingga menarik perhatian. Selain itu mereka
memiliki guru yang aneh yaitu Guru tami yang selalu bertingkah waspada dengan
kacama bulat beningnya yang selalu di naik turunkan. Tapi naasnya guru tami
bunuh diri. Nah yang satu ini adalah mang ujang, penjaga sekolah yang
menyeramkan seperti sosok mayat hidup yang bisu dan kelam.
Adegan 1
Pagi itu di jalan
menuju sekolah....
Vera : yeeeeee akhirnya
kita menjadi anak SMA...
Kirana : wah, tentu
saja.. aku sangat tak sabar untuk sampai di sekolah..
Kevin : yaaa yaaa,
semangat ini membara haha
Eren : yuhuuuu banyak
perempuan cantik hihi
Kevin : laaah palingan
ada hantu.. hahaha
Angel : fyuhhh hantu ?
mana ada..
Adegan 2
Di kelas...
Eren : eh eh menurut
yang aku dengar, kelas kita ini angker.
Angel : alaaah itu hanya
issue..
Vera : iya iya, hmm
bisa jadi..
Kirana : bisa jadi
apanya:
Vera : ada hantunya..
Kevin : hantu seksi
haha
Eren : ini sangat
serius, bahkan kelas kita ini terkenal dengan sebutan “kelas terkutuk”..
Vera
: ah benar, aku juga mendengar bahwa setiap guru yang menjadi wali kelas di
kelas ini akan mati, entah itu dibunuh atau bunuh diri, katanya...
Kirana : hah? Serius?
Kamu bohong yaaa?
Angel : alaaaaah jangan
di percaya...
Kevin : gimana kalo
kita tanya ke yuki dan libby, mereka kan lebih dulu masuk sekolah ini..
Angel : terserahlah,
aku ikut saja..
Eren : ayo kalau
begitu..
Adegan 3
Di kantin bertemu
mengobrol dengan yuki dan libby
Yuki : ada apa kalian
ingin bertemu kami? (dingin)
Libby : jangan bertanya
yang tidak tidak, aku harap tidak banyak bertanya
Kevin : kalian tahu cerita
kelas terkutuk?
Yuki : tidak.
Libby : kami harus
pergi..
Eren : tunggu dulu, aku
mohon!
Yuki : apa lagi?
Vera : tolong jelaskan,
kalian pasti tahu kan?
Libby : kami bilang
tidak tahu, ayo kita pergi!
Kirana : ayolah..
please
Angel : bicara saja, kalian
jangan merahasiakannya...
Yuki
: baiklah, Dulu sekolah ini adalah rumah sakit, dirumah sakit ini ada seorang
nenek tengah sakit parah, nenek itu bernama nenek Renita, dan saat itu nenek
ingin buang air kecil lalu anaknya yang kejam melemparkan pispot itu ke arah
sang nenek menyuruhnya untuk kencing disitu. Tapi si nenek ingin di kamar
mandi, makanya dia minta bantuan kepada anaknya untuk mengantarnya ke kamar
mandi.
Libby : dan nenek itu dibunuh, sudah
selesai ceritanya, kami tidak tahu lagi. Dah kami pergi.. (pergi)
Adegan 4
Libby dan yuki
membicarakan tentang mereka sambil duduk di tangga.
Libby : ki, bagaimana
ini rumor tentang hantu nenek tua itu sudah tersebar..
Yuki : seharusnya tadi
kita tidak membicarakan hal itu dengan mereka, kita harus tutup mulut..
Libby : tapi ini sudah
terlanjur, semua orang sudah tahu. Percuma kita merahasiakannya..
Yuki : sudahlah, aku
tidak mau peduli dengan hal itu..
Libby : kita harus
berhenti membicarakannya, itu bisa mengundang nenek pispot itu...
(tib tiba di belakan
mereka sudah ada nenek pispot menguping)
Nenek pispot : hai
kalian, sedang apa? Membicarakanku ya?
Yuki : libby, siapa
yang bicara?
Libby : oh tidak,
mungkin itu.....
Nenek pispot : (diam di
depan mereka) AKU !
Yuki dan libby : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........
Nenek pispot : (ketika
libby dan yuki akan pergi, nenek pispot memohon mereka untuk tidak pergi dengan
wajah so kasihan)
Nenek pispot : aku
mohon, jangan lari, aku hanya ingin bicara...
Yuki : hah? Tidak
mau...
Nenek pispot : aku
mohon... (melotot)
Libby : baiklah, kami
akan mendengarkan.
Nenek pispot : kalian
tadi membicarakanku ya?
Yuki : tidak...
Nenek pispot : jangan
berbohong ! (marah)
Libby : iya iya nek
iyaaaaa..... (merunduk)
Yuki : maaf nek, kami
tidak bermaksud membicarakan nenek..
Nenek pispot :
(tertawa) tidak apa-apa, aku senang dibicarakan, karena nenek merasa seperti
artis saja... (so imut dengan menegedipkan mata)
(setelah mendengar hal
itu libby dan yuki lari ketakutan ke atas tangga)
Adegan 5
Saat akan kembali ke
kelas mereka bertemu dengan guru tami yang tampak imut dan aneh dengan
kacamatanya, selain itu mereka melihat sosok mengerikan, yaitu mang ujang yang
hampa sedang berjalan membawa sapu dan celurit..
Guru tami : (berjalan
lenggak lenggok)
Angel : siapa dia?
Vera : wali kelas
kita..
Kirana : apa dia akan
mati?
Kevin
: entahlah, aku harap dia hidup karena dia seksi haha, hai ibu? (say hay dengan
melambaikan tangan)
Guru
tami : apa hah? Kamu ini tidak sopan sekali, aku ini gurumu bukan pacarmu,
dasar anak jaman sekarang, tidak tahu apa aku ini sudah ada yang punya...
jangan seperti itu ya ?
Kevin : iya bu, ohhh
ternyata ibu guru tami, cerewet...
Guru tami : apa kamu
bilang? Cerewet?
Kevin : tidak bu,
maksudku ibu sangat seksi..
Guru tami : apa?
Vera : maaf bu, maafkan
kevin...
Guru tami : baiklah,
belajarlah yang baik nak.
Eren : dasar kevin...
eh eh liat itu, siapa sosok menakutkan itu..
Vera :dia membawa
celurit lagi...
Kirana : ihhhhhhhhh
Angel : ohh, itu sih
penjaga sekolah...
Adegan 6
Penjaga sekolah :
(menyapu halaman dengan menghayati)
Adegan 7
Tiba di kelas, vera
melihat di kursi ujung yang kosong ada sosok tua dengan rambut putih yang hitam
legam. Kedua kirana mencium bau pesing seperti ada yang kencing. Mereka berdua
pun bercerita, kevin hanya tertawa mendengar ceitaan mereka berdua, sedangkan
angel terus mengelak cerita mereka dan eren terus berhalusinasi.
Nenek pispot : (duduk
di kursi dan nyengir)
Vera : aaaaaa siapa
itu? (menjerit)
Kirana : bau guys,
seperti bau pesing...
Kevin : kalian ini
kenapa sih?
Vera : aku melihat ada
orang duduk disana...
Kirana : dan aku
mencium bau pesing...
Eren : hah dimana kamu
melihatnya ver? Mana baunya mana?
Angel : alaaaaaahh
kalian ini selalu berhalusinasi..
Kevin
: itu hanya bayangan saja mungkin, dan eren mengompol ya? Jadinya bau pesing
hahahahaha
Vera dan kirana :
mungkin....
Eren : ihhhhhhhhhhhhh
Adegan 8
Keesokan harinya, eren
berangkat lebih pagi dan datang lebih dulu ke sekolah. Di kelas masih sangat
sepi tak ada orang satupun kecualai eren. Setibanya di kelas eren tiba tiba
ingin kencing, tapi tiba tiba juga ada sosok hantu si nenek pispot membawa
pispot dan mengarahkannya pada eren.
Eren
: OMG ! sepi sekali pagi ini dan aw tiba tiba aku ingin kencing (ketika hendak
ke kamar mandi dan berbalik ada nenek pispot di depannya)
Nenek : hai, ade mau
pipis, nih... (menyodorkan pispot)
Eren : tidak usah
nenek, aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... (lari ke toilet dan menguncinya)
Nenek pispot :
(mengetuk pintu toilet)
Eren
: (membuka pintu toilet dengan bergetar dan keringat dingin, ketika dibuka
masih ada si nenek menyodorkan pispot) arrrrrgggggggggghhhhhhh (lari ke kelas
sambil mengompol di celana dan diam di pojokan)
Adegan 9
Tak lama kemudian,
teman teman pun datang
Kevin : eh kamu kenapa
ren?
Vera : OMG! Dia mengompol...
Kirana : ih bau, jangan
jangan yang waktu itu beneran kamu yang bau, ihhh
Angel : dasar penakut!
Eren
: aku di teror si nenek pispot itu, dia mengejarku sampai ke toilet dan dia
juga menawarkan pispotnya dan semalam aku bermimpi si nenek tua itu, dalam
mimpi dia bilang bahwa dia ingin bertemu dengan anaknya dan mendengar kata maaf
darinya, setelah itu dia akan pergi... (sambil mewek)
Kevin : terus kamu
terima pispotnya?
Eren : yaaa enggaklah,
vin ini serius aku di hantui..
Kevin
: oke, kalo begitu malam ini kita akan temui hantu tua itu.. ver, kamu kasih
tau yuki dan libby, kita akan memburu hantunya. Hahahahaha
Vera
: tunggu kita jangan gegabah, kita harus mencari tahu keberadaan anaknya si
nenek pispot..
Kirana
: ah benar, anaknya adalah salah satu kunci agar si nenek itu pergi..
Kevin
: tapi dimana anaknya sekarang, kita tidak tahu...
Angel
: aku tahu, kita tanyakan saja pada mang ujang, menurut orang-orang sebelum dia
menjadi penjaga sekolah, dia adalah salah satu perawat di rumah sakit dulu....
Kirana
: kalau begitu kitaa harus menemui pak tua yang menyeramkan itu..
Eren
: apa boleh buat itu jalan satu-satunya untuk mengetahui tempat dimana anak si
nenek itu berada...
Adegan
10
Mereka
pun pergi menemui mang ujang..
Mang
ujang : ada apa kalian menemuiku?
Kevin
: kami hanya ingin tahu beberapa hal dari bapak..
Angel
: iya pak, mereka penasaran dengan anaknya si nenek hantu itu..
Mang
ujang : saya tidak tahu, pergilah..
Kirana
: aku mohon pak, kami hanya ingin menemui anaknya itu untuk menyelesaikan
masalah ini...
Vera
: iya pak, bantulah kamai !
Mang
ujang : anak itu berada di Rumah tua yang tak terurus (alamat)
Angel
: tunggu, kenapa bapak bisa tahu?
Mang
ujang : (hanya berjalan terus)
Eren
: pak tolong jelaskan, kenapa bapak tahu? Apa kematian sang nenek ada
hubungannya dengan bapak?
Mang
ujang : (terhenti dan menoleh menjelaskan) tidak ada hubungannya denganku, dulu
aku adalah perawat dirumah sakit itu dan aku bertetangga dengan mereka, tapi
aku pindah ketika rumah sakit itu ditutup... dan sekarang aku bekerja disini
sejak didirikannya sekolah ini, karena aku sudah yakin bahwa nenek tua itu
gentayangan...
Kirana
: ohhh begitu..
Vera
: baiklah, terima kasih pak, kami pergi...
Mang
ujang : hati hatilah kalian.....
Adegan
11
Di rumah anak si nenek,
gundah gulana dalam duka.
Anak
: (menghela napas dalam keadaan berdiri)
Anak
: hidupku memang penuh keluh kesah (berjalan menuju kursi)
Anak
: ibu...ibu... ! jika saja saat itu aku tidak gila (berpikir) mungkin ibu tak
akan mati dengan tenang, aku menyesal tak mengantarnya ke kamar mandi. (sedih)
Anak
: heu heu heu (menangis)
Adegan
12
Pada
hari berikutnya, mereka mulai menyusuri rumah tua itu...
(di
perjalanan menuju rumah itu)
Angel
: kalian yakin ini rumahnya?
Eren
: aku rasa iya...
Vera
: tapi aku takut nih...
Kirana
: vin, kamu duluan gih..
Eren
: permisi, ada orang dirumah (berkali kali)
Anak
: (melihat dari jendela duduk di kursi goyang)
Kevin
: (nyelonong masuk ketika tahu pintunya tak di kunci)
Angel
: eh vin, kamu ngapain? Jangan masuk begitu saja..
Kevin
: ayolah kawan-kawan, masuklah...
Eren
: kamu yakin tidak apa-apa kita masuk tanpa izin?
Vera
: aduh gelap lagi...
Kirana
: eh lihat siapa itu yang duduk di pojok dekat jendela itu...
Eren
; aaaaaaaaaaaaaaaaa..... aku takut ..
Angel
: ihhh berisik ren, kamu ini memang bukan tipeku...
Eren
: aahhh jangan begitu ah (manja)
Kirana
: sudah diam kalian.... ayo samperin ibu itu..
Anak
: siapa kalian? (sinis) apa yang kalian lakukan disini? Pergilah!
Kevin
: bu, apa ibu adalah anak dari nenek Renita?
(ketika
ditanya itu, ibu si anak nenek itu menangis)
Angel
: kenapa nenek itu meninggal dan gentayangan?
Anak
: jadi saat itu aku membunuh ibuku sendiri dan mati dalam keadaan menahan
kencing,
Aku
menusuknya dengan pisau pemotong buah itu, aku menyesal melakukan itu, aku
menyesal... (reka adegan) (menangis) aku bersalah, aku tau aku bersalah,
sehingga tuhan menghukumku dengan rasa bersalah ini...
Vera
: bu?
Anak
: pergi kalian....!
Angel
: bu, kami hanya iongin membawa ibu bertemu dengan nenek Renita, karena
permintaan terakhir nenek adalah mendengar permintaan maaf darimu, agar dia
bisa tenang..
Kirana
: dia hanya ingin tahu kalau ibu sebagai anaknya masih menyayanginya...
Anak
: (menangis) benarkah? Bawa aku menemuinya...
Adegan
13
Tak
di sangka, ternyata bu guru tami dan mang ujang juga merencanakan hal yang sama
Guru
tami : pak ujang, kamu tahu kan tentang kelas terkutuk?
Ujang
: iya, aku tahu bahkan aku sudah biasa melihat nenek pispot tiap malam...
Guru
tami : kalau begitu, kamu harus menemani saya malam ini..
Ujang
: untuk apa bu? Memangnya mau apa?
Guru
tami : malam ini aku akan memburu hantu itu untuk memusnahkannya..
Ujang
: apa ibu yakin? Saya tidak mau bu..
Guru
tami : pak, aku mohon.. nanti saya bayar bapak, berapa yang kamu minta?
Ujang
: baiklah bu, saya juga sudah muak melihat dia tiap malam, dan yang paling saya
benci mendengar dia merengek ingin kencing...
Guru
tami : owww menjijikan, bagus kalo kamu setuju.. kita harus bersiap-siap
sekarang..
Ujang
: baik bu..
Adegan 14
Malam itu pun tiba, ketika
mereka mewawancarai sang nenek di malam itu.
Kevin
: ren, kamu yakin disana benar-benar ada hantu nenek pispot? (sambil
mengendap-ngendap menuju kelas)
Eren : aku yakin
sekali, aku melihatnya di hadapanku bahkan tidak hanya sekali.
Angel
: halah kamu mungkin terlalu banyak menonton film horor sehingga kamu berkhayal
berlebihan. (tetap tak percaya)
Vera
: gel, eren benar. Aku dan kirana juga melihatnya. Hantu nenek pispot itu ada.
(dengan suara bergetar)
Kirana : iya gel, kamu
harus percaya, dan kamu akan percaya malam ini setelah melihatnya.
Angel : kita liat saja
nanti.
Yuki : eh kalian jangan
mengobrol terus....
Libby : eh
ssssssshhhttt... ada suara hentakan kaki, seperti berjalan ke arah kita...
kirana : hah? Jangan
jangan itu penjaga sekolah yang mengerikan, bagaimana ini? (khawatir)
vera : aduh kita bisa
ketahuan, bagaimana ini aku takut....
kevin : kalian jangan
berisik, tenang saja kita akan aman kok....
eren : aduh aku mulai
merinding nih, gimana kalo nenek pispot itu tiba-tiba muncul
yuki : jangan
berhalusinasi dong, kami jadi takut.
Libby : eh sssttth ada
yang mengarah ke arah kita...
Eren : gawat nih
gawat....
(dan ternyata itu ibu
guru tami, yang baru saja akan pulang dengan senter di wajahnya dia menghampiri
mereka dari belakang dan ketika mereka menengok semuanya lari)
Guru Tami : (berjaalan
menghampiri dengan senternya) hei kalian...
(tampak slowmotion
mereka menengok)
Mereka :
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.................... (lari ke arah berbeda)
(kevin kirana dan vera
ke arah Lobi, yuki angel dan libby ke Aula. Dan Eren sendirian di bawah tangga)
Adegan 15
Kevin : eh eh kalian
aman disini, jangan berisik, oke?
Vera dan kirana :
baiklah, aku rasa aman, mungkin.
Kevin : setidaknya
kalian bersama, oya kalian tetap disini ya? Aku akan mencari Eren.
Vera : hah? Baiklah..
Kirana : apa boleh
buat, oke.. (dengan murung dan gelisah)
Adegan 16
Sementara itu kevin
pergi, mereka berdua di hantui si nenek
pispot
Nenek pispot : (lewat
dan mengagetkan mereka dengan wajah yang so imut)
Nenek pispot :
haiiiii.... aku sudah terlihat seperti chibi kan? (bergaya chibi)
Vera : idiiiiiihhh...
nenek update nih.
Kirana : ver, kamu tak
usah kagum gitu sama si nenek...
Vera
: siapa yang kagum? Aku hanya ingin merasa lebih dekat saja dengan nenek
pispot, biar akrab hehe
Kirana : terserah ah,
aku mau kabuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrr...
Vera : eh rara tunggu,
byebye nenek ! hehe (lari secepat mungkin)
Nenek pispot :
(tertawa)
Adegan 17
Selain itu, eren yang
sendirian menjadi sasaran empuk si nenek.
Nenek pispot :
(menyentuh pundak eren)
Eren : vin...kevin,
kamu jangan bercanda ih...(pas nengok menjerit lalu ketemu kevin)
Kevin : eh eh eh kamu
kenapa?
Eren : ada...
ha..ha..ha..hantu
Kevin : idih kamu
penakut sekali..
Eren : kagak, aku tidak
takut bro (gemetar tapi so kuat)
Kevin : masa sih bro?
Kalo aku sih takut brooooo (berlagak bencong)
Eren
: aaaahhh kamu apaan sih.. (kaget karena di belakang kevin ada nenek pispot)
huuuu....vin..vin.. (mewek)
Kevin
: apaan sih? Hah? (kevin nengok dan jengjeng kevin menjerit)
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....kabur ! (kevin dan eren kabur ke arah yuki angel dan
libby bersamaan dengan vera dan kirana, bertabrakan)
Adegan 18
Bu guru tami dan mang
ujang di pinggir kopsis malam itu.
Ujang : bu, anak anak
sedang apa disini ?
Guru tami : aku tidak
tahu, pak.. menurutmu?
Ujang : mungkinkah
mereka juga memburu hantu tua itu...
Guru tami : iya, bisa
jadi...
Ujang : kalau begitu
kita bergabung dengan mereka, bu..
Guru tami : ya, ide
bagus, eh sssssshhttt ada suara teriakan, aayo kesana...
(guru tami dan mang
ujang pun menghampiri pusat suara itu dan bertemu dengan anak-anak)
Adegan 18
Semua :
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrgh (teriak kaget)
Yuki : ih kalian ini...
Libby : kenapa berlari
seperti itu hah?
Angel
: jangan bilang kalian bertemu dengan nenek pispot itu, halaaaaah paling itu
hanya khayalan kalian saja... (dan ternyata pundak angel dipegang nenek pispot)
Guru tami : sedang apa
kalian disini tengah malam?
Kevin : ibu sedang apa
jam segini baru pulang?
Guru
taami : ibu sedang memburu hantu itu bersama mang ujang...Mang ujang kemari!
(memanggil)
Semua : hah?
Eren : ya ampun !
Angel
: hmmmmmm kevin eren vera kirana yuki libby bu guru mang ujang, kalian ada di
depanku semua, berarti yang memegangku adalah... ciluk..ba (nenek pispot
bersahut juga)
Angel :
aaaaaaaaaaaaaa........lari....
(mereka pun berlari
kembali dan berhenti di tengah aula, akhirnya mewawancarai si nenek)
Yuki
: nek, tolong dengarkan baik-baik.. kami hanya ingin bicara pada nenek, maaf
telah mengganggumu...
Libby : kami tidak
bermaksud begitu, mohon didengarkan..
Vera dan kirana :
heu’euhhhhmm
Eren : kita hanya ingin
bertanya saja, nek..
Kevin : kami hanya
ingin nenek tidak begini, nenek pulang ke tempat yang seharusnya...
Kirana : iya nek,
mungkin kita kita bisa bantu nenek buat pulang...
Anak : mana ibuku,
dimana ibuku?
(sungguh mengagetkan
nenek pispot jinak, saking jinaknya bikin greget)
Nenek : aku disini
nak..
Anak : ibu, maafkan
aku.. aku memang bersalah, bawa aku pergi bersamamu bu, hukum aku! Aku ingin
mati saja, percuma aku hidup jika terus dihantui rasa bersalah ini... maafkan
aku bu..(dihadapan nenek dan memeluk)
Nenek : apa kau
menyayangiku nak? (masih dalam pelukan)
Anak : ibu... jika saja
aku bisa mengulang waktu, aku akan memperbaiki kehidupanku di masa lalu bu..
Nenek : hiduplah dengan
baik sekarang...
Anak : apa hidupku
masih bisa di perbaiki dengan apa yang telah aku lakukan terhadapmu dulu..?
Nenek : tentu saja, ini
belum terlambat..
Nenek
pispot : aku sudah tau dari awal, kedatangan kalian itu baik, dan terima kasih
sudah mempertemukan nenek dengan anakku.. nenek pergi dulu yaa, tapi ada satu
lagi permintaan nenek, nenek minta kelas kalian jadikanlah toilet... selamat
tinggal.. (tersenyum, watados)
Anak
: ibu.... bawalah aku bersamamu, jangan tinggalkan aku.. (menangis)
Nenek
: kau harus melanjutkan hidupmu nak, itu akan membuatku lebih tenang ..
Eren : hah? Apa apaan
si nenek? Tidak bisa, aku sudah ketakutan begini pergi begitu saja..
Angel : aduh nenek, aku
baru kali ini melihat hantu, kenapa nenek harus pergi?
Kevin : aiiihhh pake
minta maaf segala lagi...
Eren : nek, nenek...
woyyyyyy
Anak : semuanya, saya
sangat berterimakasih atas semua ini..
Eren : iya sama sama
bu..
Yuki : udah, mari
pulang...
Kirana : besok kita
harus pindah kelas brooo...
Libby : konyol !
Guru tami : akhirnya
aku tidak mati
Mang ujang : dan aku
dapat tersenyum kembali di malam hari (ting)
Vera : lets go home !
Pada
akhirnya si nenek pergi tapi sesekali dia mampir ke toilet itu, dan anaknya si
nenek hingga hari ini telah hidup dengan baik karena rasa penyesalannya semakin
berkurang, sedangkan kevin dan kawan-kawan bersama guru tami menjadi motivator
perihal horor...
TAMAT