Senin, 20 Januari 2014

Puisi Hati



“Keheningan Cinta”
by shema alleysia
 
Ya Allah.....
Aku mendengar lirih hatiku
Lirih perasaanku yang mengunci
Harapanku sebatas melihatnya
Dalam diam aku jatuh cinta

Oh tuhan.....
Izinkanlah aku mencintainya karena-MU
Biarkan aku berulang kali jatuh cinta
Jungkir balik hati ini menanam rasa
Rasaku seperti mawar hijau di surga

Wahai KAU yang maha mencintai
Aku ingin terus mencintainya
Dengan gemuruh dalam cerah
Tanpa harus mengusik berlian cintaku

Oh tuhanku...
Berapa kali harus ku katakan
Aku hanya ingin mencintainya
Tanpa mengharapkan balasan
Teruskanlah seperti ini

Oh KEKASIHKU....
Cinta kesepian yang bahagia bagiku
Seakan akan dia memang takdirku
Aku hanya ingin mencintai dalam diam

Script terbaru



“NENEK PISPOT”
(Create by Shema Alleysia)


Pagi hari, tahun ajaran baru SMA telah datang dan banyak anak sekolah yang menyambutnya karena akan mendapat teman baru. Seperti halnya Eren, Kevin, Vera, Kirana dan Angel yang begitu bersemangatnya berangkat bersama. Mereka berteman dari SD hingga sekarang SMA, mereka masuk sekolah yang sama dan juga kelas yang sama. Mereka juga memiliki senior yang cantik seperti yuki dan libby, tapi kedua senior itu tampak misterius sehingga menarik perhatian. Selain itu mereka memiliki guru yang aneh yaitu Guru tami yang selalu bertingkah waspada dengan kacama bulat beningnya yang selalu di naik turunkan. Tapi naasnya guru tami bunuh diri. Nah yang satu ini adalah mang ujang, penjaga sekolah yang menyeramkan seperti sosok mayat hidup yang bisu dan kelam.

Adegan 1
Pagi itu di jalan menuju sekolah....
Vera : yeeeeee akhirnya kita menjadi anak SMA...
Kirana : wah, tentu saja.. aku sangat tak sabar untuk sampai di sekolah..
Kevin : yaaa yaaa, semangat ini membara haha
Eren : yuhuuuu banyak perempuan cantik hihi
Kevin : laaah palingan ada hantu.. hahaha
Angel : fyuhhh hantu ? mana ada..

Adegan 2
Di kelas...
Eren : eh eh menurut yang aku dengar, kelas kita ini angker.
Angel : alaaah itu hanya issue..
Vera : iya iya, hmm bisa jadi..
Kirana : bisa jadi apanya:
Vera : ada hantunya..
Kevin : hantu seksi haha
Eren : ini sangat serius, bahkan kelas kita ini terkenal dengan sebutan “kelas terkutuk”..
Vera : ah benar, aku juga mendengar bahwa setiap guru yang menjadi wali kelas di kelas ini akan mati, entah itu dibunuh atau bunuh diri, katanya...
Kirana : hah? Serius? Kamu bohong yaaa?
Angel : alaaaaah jangan di percaya...
Kevin : gimana kalo kita tanya ke yuki dan libby, mereka kan lebih dulu masuk sekolah ini..
Angel : terserahlah, aku ikut saja..
Eren : ayo kalau begitu..
Adegan 3
Di kantin bertemu mengobrol dengan yuki dan libby
Yuki : ada apa kalian ingin bertemu kami? (dingin)
Libby : jangan bertanya yang tidak tidak, aku harap tidak banyak bertanya
Kevin : kalian tahu cerita kelas terkutuk?
Yuki : tidak.
Libby : kami harus pergi..
Eren : tunggu dulu, aku mohon!
Yuki : apa lagi?
Vera : tolong jelaskan, kalian pasti tahu kan?
Libby : kami bilang tidak tahu, ayo kita pergi!
Kirana : ayolah.. please
Angel : bicara saja, kalian jangan merahasiakannya...
Yuki : baiklah, Dulu sekolah ini adalah rumah sakit, dirumah sakit ini ada seorang nenek tengah sakit parah, nenek itu bernama nenek Renita, dan saat itu nenek ingin buang air kecil lalu anaknya yang kejam melemparkan pispot itu ke arah sang nenek menyuruhnya untuk kencing disitu. Tapi si nenek ingin di kamar mandi, makanya dia minta bantuan kepada anaknya untuk mengantarnya ke kamar mandi.
Libby : dan nenek itu dibunuh, sudah selesai ceritanya, kami tidak tahu lagi. Dah kami pergi.. (pergi)




Adegan 4
Libby dan yuki membicarakan tentang mereka sambil duduk di tangga.
Libby : ki, bagaimana ini rumor tentang hantu nenek tua itu sudah tersebar..
Yuki : seharusnya tadi kita tidak membicarakan hal itu dengan mereka, kita harus tutup mulut..
Libby : tapi ini sudah terlanjur, semua orang sudah tahu. Percuma kita merahasiakannya..
Yuki : sudahlah, aku tidak mau peduli dengan hal itu..
Libby : kita harus berhenti membicarakannya, itu bisa mengundang nenek pispot itu...
(tib tiba di belakan mereka sudah ada nenek pispot menguping)
Nenek pispot : hai kalian, sedang apa? Membicarakanku ya?
Yuki : libby, siapa yang bicara?
Libby : oh tidak, mungkin itu.....
Nenek pispot : (diam di depan mereka) AKU !
Yuki dan libby : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........
Nenek pispot : (ketika libby dan yuki akan pergi, nenek pispot memohon mereka untuk tidak pergi dengan wajah so kasihan)
Nenek pispot : aku mohon, jangan lari, aku hanya ingin bicara...
Yuki : hah? Tidak mau...
Nenek pispot : aku mohon... (melotot)
Libby : baiklah, kami akan mendengarkan.
Nenek pispot : kalian tadi membicarakanku ya?
Yuki : tidak...
Nenek pispot : jangan berbohong ! (marah)
Libby : iya iya nek iyaaaaa..... (merunduk)
Yuki : maaf nek, kami tidak bermaksud membicarakan nenek..
Nenek pispot : (tertawa) tidak apa-apa, aku senang dibicarakan, karena nenek merasa seperti artis saja... (so imut dengan menegedipkan mata)
(setelah mendengar hal itu libby dan yuki lari ketakutan ke atas tangga)

Adegan 5
Saat akan kembali ke kelas mereka bertemu dengan guru tami yang tampak imut dan aneh dengan kacamatanya, selain itu mereka melihat sosok mengerikan, yaitu mang ujang yang hampa sedang berjalan membawa sapu dan celurit..
Guru tami : (berjalan lenggak lenggok)
Angel : siapa dia?
Vera : wali kelas kita..
Kirana : apa dia akan mati?
Kevin : entahlah, aku harap dia hidup karena dia seksi haha, hai ibu? (say hay dengan melambaikan tangan)
Guru tami : apa hah? Kamu ini tidak sopan sekali, aku ini gurumu bukan pacarmu, dasar anak jaman sekarang, tidak tahu apa aku ini sudah ada yang punya... jangan seperti itu ya ?
Kevin : iya bu, ohhh ternyata ibu guru tami, cerewet...
Guru tami : apa kamu bilang? Cerewet?
Kevin : tidak bu, maksudku ibu sangat seksi..
Guru tami : apa?
Vera : maaf bu, maafkan kevin...
Guru tami : baiklah, belajarlah yang baik nak.
Eren : dasar kevin... eh eh liat itu, siapa sosok menakutkan itu..
Vera :dia membawa celurit lagi...
Kirana : ihhhhhhhhh
Angel : ohh, itu sih penjaga sekolah...
Adegan 6
Penjaga sekolah : (menyapu halaman dengan menghayati)
Adegan 7
Tiba di kelas, vera melihat di kursi ujung yang kosong ada sosok tua dengan rambut putih yang hitam legam. Kedua kirana mencium bau pesing seperti ada yang kencing. Mereka berdua pun bercerita, kevin hanya tertawa mendengar ceitaan mereka berdua, sedangkan angel terus mengelak cerita mereka dan eren terus berhalusinasi.
Nenek pispot : (duduk di kursi dan nyengir)
Vera : aaaaaa siapa itu? (menjerit)
Kirana : bau guys, seperti bau pesing...
Kevin : kalian ini kenapa sih?
Vera : aku melihat ada orang duduk disana...
Kirana : dan aku mencium bau pesing...
Eren : hah dimana kamu melihatnya ver? Mana baunya mana?
Angel : alaaaaaahh kalian ini selalu berhalusinasi..
Kevin : itu hanya bayangan saja mungkin, dan eren mengompol ya? Jadinya bau pesing hahahahaha
Vera dan kirana : mungkin....
Eren : ihhhhhhhhhhhhh
Adegan 8
Keesokan harinya, eren berangkat lebih pagi dan datang lebih dulu ke sekolah. Di kelas masih sangat sepi tak ada orang satupun kecualai eren. Setibanya di kelas eren tiba tiba ingin kencing, tapi tiba tiba juga ada sosok hantu si nenek pispot membawa pispot dan mengarahkannya pada eren.
Eren : OMG ! sepi sekali pagi ini dan aw tiba tiba aku ingin kencing (ketika hendak ke kamar mandi dan berbalik ada nenek pispot di depannya)
Nenek : hai, ade mau pipis, nih... (menyodorkan pispot)
Eren : tidak usah nenek, aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... (lari ke toilet dan menguncinya)
Nenek pispot : (mengetuk pintu toilet)
Eren : (membuka pintu toilet dengan bergetar dan keringat dingin, ketika dibuka masih ada si nenek menyodorkan pispot) arrrrrgggggggggghhhhhhh (lari ke kelas sambil mengompol di celana dan diam di pojokan)
Adegan 9
Tak lama kemudian, teman teman pun datang
Kevin : eh kamu kenapa ren?
Vera : OMG! Dia mengompol...
Kirana : ih bau, jangan jangan yang waktu itu beneran kamu yang bau, ihhh
Angel : dasar penakut!
Eren : aku di teror si nenek pispot itu, dia mengejarku sampai ke toilet dan dia juga menawarkan pispotnya dan semalam aku bermimpi si nenek tua itu, dalam mimpi dia bilang bahwa dia ingin bertemu dengan anaknya dan mendengar kata maaf darinya, setelah itu dia akan pergi... (sambil mewek)
Kevin : terus kamu terima pispotnya?
Eren : yaaa enggaklah, vin ini serius aku di hantui..
Kevin : oke, kalo begitu malam ini kita akan temui hantu tua itu.. ver, kamu kasih tau yuki dan libby, kita akan memburu hantunya. Hahahahaha
Vera : tunggu kita jangan gegabah, kita harus mencari tahu keberadaan anaknya si nenek pispot..
Kirana : ah benar, anaknya adalah salah satu kunci agar si nenek itu pergi..
Kevin : tapi dimana anaknya sekarang, kita tidak tahu...
Angel : aku tahu, kita tanyakan saja pada mang ujang, menurut orang-orang sebelum dia menjadi penjaga sekolah, dia adalah salah satu perawat di rumah sakit dulu....
Kirana : kalau begitu kitaa harus menemui pak tua yang menyeramkan itu..
Eren : apa boleh buat itu jalan satu-satunya untuk mengetahui tempat dimana anak si nenek itu berada...
Adegan 10
Mereka pun pergi menemui mang ujang..
Mang ujang : ada apa kalian menemuiku?
Kevin : kami hanya ingin tahu beberapa hal dari bapak..
Angel : iya pak, mereka penasaran dengan anaknya si nenek hantu itu..
Mang ujang : saya tidak tahu, pergilah..
Kirana : aku mohon pak, kami hanya ingin menemui anaknya itu untuk menyelesaikan masalah ini...
Vera : iya pak, bantulah kamai !
Mang ujang : anak itu berada di Rumah tua yang tak terurus (alamat)
Angel : tunggu, kenapa bapak bisa tahu?
Mang ujang : (hanya berjalan terus)
Eren : pak tolong jelaskan, kenapa bapak tahu? Apa kematian sang nenek ada hubungannya dengan bapak?
Mang ujang : (terhenti dan menoleh menjelaskan) tidak ada hubungannya denganku, dulu aku adalah perawat dirumah sakit itu dan aku bertetangga dengan mereka, tapi aku pindah ketika rumah sakit itu ditutup... dan sekarang aku bekerja disini sejak didirikannya sekolah ini, karena aku sudah yakin bahwa nenek tua itu gentayangan...
Kirana : ohhh begitu..
Vera : baiklah, terima kasih pak, kami pergi...
Mang ujang : hati hatilah kalian.....

Adegan 11
Di rumah anak si nenek, gundah gulana dalam duka.
Anak : (menghela napas dalam keadaan berdiri)
Anak : hidupku memang penuh keluh kesah (berjalan menuju kursi)
Anak : ibu...ibu... ! jika saja saat itu aku tidak gila (berpikir) mungkin ibu tak akan mati dengan tenang, aku menyesal tak mengantarnya ke kamar mandi. (sedih)
Anak : heu heu heu (menangis)
Adegan 12
Pada hari berikutnya, mereka mulai menyusuri rumah tua itu...
(di perjalanan menuju rumah itu)
Angel : kalian yakin ini rumahnya?
Eren : aku rasa iya...
Vera : tapi aku takut nih...
Kirana : vin, kamu duluan gih..
Eren : permisi, ada orang dirumah (berkali kali)
Anak : (melihat dari jendela duduk di kursi goyang)
Kevin : (nyelonong masuk ketika tahu pintunya tak di kunci)
Angel : eh vin, kamu ngapain? Jangan masuk begitu saja..
Kevin : ayolah kawan-kawan, masuklah...
Eren : kamu yakin tidak apa-apa kita masuk tanpa izin?
Vera : aduh gelap lagi...
Kirana : eh lihat siapa itu yang duduk di pojok dekat jendela itu...
Eren ; aaaaaaaaaaaaaaaaa..... aku takut ..
Angel : ihhh berisik ren, kamu ini memang bukan tipeku...
Eren : aahhh jangan begitu ah (manja)
Kirana : sudah diam kalian.... ayo samperin ibu itu..
Anak : siapa kalian? (sinis) apa yang kalian lakukan disini? Pergilah!
Kevin : bu, apa ibu adalah anak dari nenek Renita?
(ketika ditanya itu, ibu si anak nenek itu menangis)
Angel : kenapa nenek itu meninggal dan gentayangan?
Anak : jadi saat itu aku membunuh ibuku sendiri dan mati dalam keadaan menahan kencing,
Aku menusuknya dengan pisau pemotong buah itu, aku menyesal melakukan itu, aku menyesal... (reka adegan) (menangis) aku bersalah, aku tau aku bersalah, sehingga tuhan menghukumku dengan rasa bersalah ini...
Vera : bu?
Anak : pergi kalian....!
Angel : bu, kami hanya iongin membawa ibu bertemu dengan nenek Renita, karena permintaan terakhir nenek adalah mendengar permintaan maaf darimu, agar dia bisa tenang..
Kirana : dia hanya ingin tahu kalau ibu sebagai anaknya masih menyayanginya...
Anak : (menangis) benarkah? Bawa aku menemuinya...


Adegan 13
Tak di sangka, ternyata bu guru tami dan mang ujang juga merencanakan hal yang sama
Guru tami : pak ujang, kamu tahu kan tentang kelas terkutuk?
Ujang : iya, aku tahu bahkan aku sudah biasa melihat nenek pispot tiap malam...
Guru tami : kalau begitu, kamu harus menemani saya malam ini..
Ujang : untuk apa bu? Memangnya mau apa?
Guru tami : malam ini aku akan memburu hantu itu untuk memusnahkannya..
Ujang : apa ibu yakin? Saya tidak mau bu..
Guru tami : pak, aku mohon.. nanti saya bayar bapak, berapa yang kamu minta?
Ujang : baiklah bu, saya juga sudah muak melihat dia tiap malam, dan yang paling saya benci mendengar dia merengek ingin kencing...
Guru tami : owww menjijikan, bagus kalo kamu setuju.. kita harus bersiap-siap sekarang..
Ujang : baik bu..

Adegan 14
Malam itu pun tiba, ketika mereka mewawancarai sang nenek di malam itu.
Kevin : ren, kamu yakin disana benar-benar ada hantu nenek pispot? (sambil mengendap-ngendap menuju kelas)
Eren : aku yakin sekali, aku melihatnya di hadapanku bahkan tidak hanya sekali.
Angel : halah kamu mungkin terlalu banyak menonton film horor sehingga kamu berkhayal berlebihan. (tetap tak percaya)
Vera : gel, eren benar. Aku dan kirana juga melihatnya. Hantu nenek pispot itu ada. (dengan suara bergetar)
Kirana : iya gel, kamu harus percaya, dan kamu akan percaya malam ini setelah melihatnya.
Angel : kita liat saja nanti.
Yuki : eh kalian jangan mengobrol terus....
Libby : eh ssssssshhhttt... ada suara hentakan kaki, seperti berjalan ke arah kita...
kirana : hah? Jangan jangan itu penjaga sekolah yang mengerikan, bagaimana ini? (khawatir)
vera : aduh kita bisa ketahuan, bagaimana ini aku takut....
kevin : kalian jangan berisik, tenang saja kita akan aman kok....
eren : aduh aku mulai merinding nih, gimana kalo nenek pispot itu tiba-tiba muncul
yuki : jangan berhalusinasi dong, kami jadi takut.
Libby : eh sssttth ada yang mengarah ke arah kita...
Eren : gawat nih gawat....
(dan ternyata itu ibu guru tami, yang baru saja akan pulang dengan senter di wajahnya dia menghampiri mereka dari belakang dan ketika mereka menengok semuanya lari)
Guru Tami : (berjaalan menghampiri dengan senternya) hei kalian...
(tampak slowmotion mereka menengok)
Mereka : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.................... (lari ke arah berbeda)
(kevin kirana dan vera ke arah Lobi, yuki angel dan libby ke Aula. Dan Eren sendirian di bawah tangga)
Adegan 15
Kevin : eh eh kalian aman disini, jangan berisik, oke?
Vera dan kirana : baiklah, aku rasa aman, mungkin.
Kevin : setidaknya kalian bersama, oya kalian tetap disini ya? Aku akan mencari Eren.
Vera : hah? Baiklah..
Kirana : apa boleh buat, oke.. (dengan murung dan gelisah)
Adegan 16
Sementara itu kevin pergi, mereka berdua di hantui  si nenek pispot
Nenek pispot : (lewat dan mengagetkan mereka dengan wajah yang so imut)
Nenek pispot : haiiiii.... aku sudah terlihat seperti chibi kan? (bergaya chibi)
Vera : idiiiiiihhh... nenek update nih.
Kirana : ver, kamu tak usah kagum gitu sama si nenek...
Vera : siapa yang kagum? Aku hanya ingin merasa lebih dekat saja dengan nenek pispot, biar akrab hehe
Kirana : terserah ah, aku mau kabuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrr...
Vera : eh rara tunggu, byebye nenek ! hehe (lari secepat mungkin)
Nenek pispot : (tertawa)
Adegan 17
Selain itu, eren yang sendirian menjadi sasaran empuk si nenek.
Nenek pispot : (menyentuh pundak eren)
Eren : vin...kevin, kamu jangan bercanda ih...(pas nengok menjerit lalu ketemu kevin)
Kevin : eh eh eh kamu kenapa?
Eren : ada... ha..ha..ha..hantu
Kevin : idih kamu penakut sekali..
Eren : kagak, aku tidak takut bro (gemetar tapi so kuat)
Kevin : masa sih bro? Kalo aku sih takut brooooo (berlagak bencong)
Eren : aaaahhh kamu apaan sih.. (kaget karena di belakang kevin ada nenek pispot) huuuu....vin..vin.. (mewek)
Kevin : apaan sih? Hah? (kevin nengok dan jengjeng kevin menjerit) aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....kabur ! (kevin dan eren kabur ke arah yuki angel dan libby bersamaan dengan vera dan kirana, bertabrakan)
Adegan 18
Bu guru tami dan mang ujang di pinggir kopsis malam itu.
Ujang : bu, anak anak sedang apa disini ?
Guru tami : aku tidak tahu, pak.. menurutmu?
Ujang : mungkinkah mereka juga memburu hantu tua itu...
Guru tami : iya, bisa jadi...
Ujang : kalau begitu kita bergabung dengan mereka, bu..
Guru tami : ya, ide bagus, eh sssssshhttt ada suara teriakan, aayo kesana...
(guru tami dan mang ujang pun menghampiri pusat suara itu dan bertemu dengan anak-anak)
Adegan 18
Semua : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrgh (teriak kaget)
Yuki : ih kalian ini...
Libby : kenapa berlari seperti itu hah?
Angel : jangan bilang kalian bertemu dengan nenek pispot itu, halaaaaah paling itu hanya khayalan kalian saja... (dan ternyata pundak angel dipegang nenek pispot)
Guru tami : sedang apa kalian disini tengah malam?
Kevin : ibu sedang apa jam segini baru pulang?
Guru taami : ibu sedang memburu hantu itu bersama mang ujang...Mang ujang kemari! (memanggil)
Semua : hah?
Eren : ya ampun !
Angel : hmmmmmm kevin eren vera kirana yuki libby bu guru mang ujang, kalian ada di depanku semua, berarti yang memegangku adalah... ciluk..ba (nenek pispot bersahut juga)
Angel : aaaaaaaaaaaaaa........lari....
(mereka pun berlari kembali dan berhenti di tengah aula, akhirnya mewawancarai si nenek)
Yuki : nek, tolong dengarkan baik-baik.. kami hanya ingin bicara pada nenek, maaf telah mengganggumu...
Libby : kami tidak bermaksud begitu, mohon didengarkan..
Vera dan kirana : heu’euhhhhmm
Eren : kita hanya ingin bertanya saja, nek..
Kevin : kami hanya ingin nenek tidak begini, nenek pulang ke tempat yang seharusnya...
Kirana : iya nek, mungkin kita kita bisa bantu nenek buat pulang...
Anak : mana ibuku, dimana ibuku?
(sungguh mengagetkan nenek pispot jinak, saking jinaknya bikin greget)
Nenek : aku disini nak..
Anak : ibu, maafkan aku.. aku memang bersalah, bawa aku pergi bersamamu bu, hukum aku! Aku ingin mati saja, percuma aku hidup jika terus dihantui rasa bersalah ini... maafkan aku bu..(dihadapan nenek dan memeluk)
Nenek : apa kau menyayangiku nak? (masih dalam pelukan)
Anak : ibu... jika saja aku bisa mengulang waktu, aku akan memperbaiki kehidupanku di masa lalu bu..
Nenek : hiduplah dengan baik sekarang...
Anak : apa hidupku masih bisa di perbaiki dengan apa yang telah aku lakukan terhadapmu dulu..?
Nenek : tentu saja, ini belum terlambat..
Nenek pispot : aku sudah tau dari awal, kedatangan kalian itu baik, dan terima kasih sudah mempertemukan nenek dengan anakku.. nenek pergi dulu yaa, tapi ada satu lagi permintaan nenek, nenek minta kelas kalian jadikanlah toilet... selamat tinggal.. (tersenyum, watados)
Anak : ibu.... bawalah aku bersamamu, jangan tinggalkan aku.. (menangis)
Nenek : kau harus melanjutkan hidupmu nak, itu akan membuatku lebih tenang ..
Eren : hah? Apa apaan si nenek? Tidak bisa, aku sudah ketakutan begini pergi begitu saja..
Angel : aduh nenek, aku baru kali ini melihat hantu, kenapa nenek harus pergi?
Kevin : aiiihhh pake minta maaf segala lagi...
Eren : nek, nenek... woyyyyyy
Anak : semuanya, saya sangat berterimakasih atas semua ini..
Eren : iya sama sama bu..
Yuki : udah, mari pulang...
Kirana : besok kita harus pindah kelas brooo...
Libby : konyol !
Guru tami : akhirnya aku tidak mati
Mang ujang : dan aku dapat tersenyum kembali di malam hari (ting)
Vera : lets go home !
Pada akhirnya si nenek pergi tapi sesekali dia mampir ke toilet itu, dan anaknya si nenek hingga hari ini telah hidup dengan baik karena rasa penyesalannya semakin berkurang, sedangkan kevin dan kawan-kawan bersama guru tami menjadi motivator perihal horor...
TAMAT