“KEBERSAMAAN
DALAM KEBUDAYAAN”
Created
by shema alleysia
Pada suatu daerah
hiduplah dua kerajaan, yaitu kerajaan sunda dan betawi. Kedua kerajaan tersebut
bermusuhan.
Raja Sunda : Hei kamu, sebagai tanda kekuasaanku
kamu teh tidak boleh melewati batas ini, ngartos.
(dengan tegas dan logat sundanya)
Raja Betawi : Baiklah, aye mengerti! Dan begitu juga
dengan lu, lu kagak boleh masuk ke wilayah
aye dan ngelewatin batas ini. (jawabnya sembari menegaskan)
Raja Sunda : setuju, namun sungai ini menjadi milik kita bersama.
Raja Betawi : baiklah ( sambil pergi)
Raja Sunda : manggalah ( sambil pergi meninggalkan
raja betawi dan raja betawi pun pergi)
Esok paginya anak-anak
sunda mencuci ke sungai, kemudian bertemu dengan anak-anak betawi.
Lili : eh hayu atuh, kita berangkat ke sungai
mumpung masih pagi.
Enung : ayolah, kita berangkat sekarang. (tambahnya)
Akang farid : eh atungguin atuh neng-neng, akang teh
mau ikut.
Lili dan enung : cepat atuh kang.
Akang farid : iya iya, hayu (mengajak sambil
berjalan menuju sungai)
Sesampainya disungai.
Akang farid : waduh, segar sekali ya airnya ( sabil
cuci muka)
Lili : iya yah, sangat menyegarkan. (sambil nyuci)
Enung : uh ditambah airnya teh sangat jernih.
(sambil menggosok baju)
Lili : eh
lihat siapa yang datang. (sambil menunjuk )
Akang farid : mana neng , dimana?
Enung : itu disana, itu tuh (menunjuk-nunjuk )
Akang farid : wah wah wah, cantik juga ya
Lili dan enung : ah pangeran , tau aja yang cantik
mah
Anak-anak betawi foto-foto :
Lili : wow indah ya pemandangan disini
Reina : iya tuan putri, ini bagus sekali untuk
berfoto
Lili : kalo gitu potoin aye dong,
Reina : iye tuan putri.
Dinda : aye ikutan ya tuan putri.
Lili : oke, oke.
Reina : 1 2 3 cheseeeeeee (sambil memoto)
Lili tidak sengaja
menyempretkan air ke Reina
Reina : eh eh eh apa apan lu.
Lili : maaf maaf
Dinda : lu sengaje ya ?
Enung: Lili mah tidak sengaja, maaf atuh
Dinda : Ah lu ngaku aje, kalo emang sengaje
Lili : lili mah tidak bohong, kalianna aja kenapa
ada didepan kita, jadi aja kasembret.
Reina : ehhhhhhhhh apaan lu, sembret sembret, aye kagak
ngarti.
Enung : sudahlah, hayu pulang wae.
Lili : hayu ah, disini mah sudah tidak aman,
mendingan kita cepat pergi saja dari sini
Reina dan dinda : ya sudah sana pergi. (sembari
meninggalkan sungai)
Mereka pun ribut dan
beradu mulut kecuali akang farid dan lili, mereka malah berduaan.
Akang farid : eh neng sedang apa disini?
Lili : aye cuman jalan-jalan pagi aje bang.
Akang farid : neng namanya teh siapa?
Lili : lili bang...
Akang farid : kenalin ini teh abang Farid.
Hari semakin siang
tanpa diketahui lili memergoki mereka berdua.
Enung : aih aih pangeran teh kemana??? Kan tadi teh
bareng sama kita.
Lili : masih di sungai kali, lili susulin deh. Kamu
duluan aja ya (balik lagi ke sungai)
Melihat pangeran
berduaan dengan lili
Lili : euleuh euleuh ngapain pangeran berduaan sama
si putri betawi, jangan jangan ada sesuatu ini mah ( curiga) harus ngasih tau
raja sama ratu atuh.( sambil menuju ke kerajaan)
Di kerajaan Sunda...................................................................
Lili : assalamu alaikum 3x (ngagedor panto)
Ratu : eh neng lili, ada apa ?
Raja : Ada apa ini teh, sok katakan ada apa?
Lili : anu, pangeran.....
Raja : pangeran kenapa li?
Lili : Pangeran berduaan sama putri betawi di
sungai.
Ratu : apa ? (kaget)
Raja: pengawal bawa pangeran kemari sekarang juga.
Pengawal : baik tuan. (sembari berlari menuju
sungai)
Sesampainya di sungai
Pengawal : itu dia, ayo tankap pangeran. ( menarik
pangeran)
Akang farid : apa apaan kalian teh?
Pengawal : nanti kami jelaskan. (memaksa pangeran)
Lili : ada apa ini ? kenapa ditarik2? (bingung)
Pengawal : diam kamu ( mendorong lili)
Lili : awww (kesakitan)
Akang farid : lili (teriak)
Pengawal : ayo kita pergi pangeran (sembari pulang
ke kerajaan)
Pangeran pun pergi
dibawa pengawal, Reina dan dinda melihat sang puteri terbaring pingsan
Reina : tuan puteri tuan puteri,
Dinda : kenape tuan puteri bisa pingsan?
Lili : uhhh (sadar) bang farid mana?
Dinda : dia sudah pergi.
Reina : mari kite pulang tuan puteri!
Mereka pun pulang ke
kerajaan Betawi. Di Kerajaan Sunda, pangeran sedang di marahi.
Raja : farid, kenapa kau berduaan dengan puteri
betawi ?
Akang farid : abah, farid teh sayang farid teh cinta
ka neng puteri teh.
Ratu : tidak boleh atuh, kamu teh tidak boleh punya
rasa suka ka puteri betawi teh.
Raja : Farid , abah mah tidak setuju kamu cinta ka
si puteri. Cari aja yang lain. Jangan si puteri betawi.
Akang farid : tapi bah.....
Raja : sudah turuti apa kata abah.
Pangeran pun sedih........
Kerajaan sunda
merencanakan untuk menyerang kerajaan betawi
Raja : baik,
besok pagi kita akan melakukan penyerangan terhadap kerajaan betawi
karena puteri dari betawi sudah berani mendekati pangeran.
Prajurit : siap, laksanakan (serentak)
Tanpa diketahui ada
salah satu pengawal dari kerajaan betawi menyusup dan mendengarkan tentang
rencana untuk menyerang.
Pengawal B : Gawat, aku harus bilang kepada raja (
sembari kembali ke kerajaan betawi)
Sampai di Kerajaan Betawi,
Pengawal : tuan tuan tuaaaaaaaaaaaann (sembari panik
melapor)
Raja B : Ada apa lu panik begini?
Pengawal B : Itu tuan ,kerajaan sunda bakalan
nyerang kerajaan kite.
Raja B : apa? Kalo begitu prajurit bersiaplah untuk
perlawanan melawan kerajaan sunda.
Prajurit : Baik tuan (serentak)
Keesokan harinya, perang pun di mulai:
Pengawal B : itu mereka datang, ayo bersiap.
Pasukan B: SIAP
Pengawal S : SEMUANYA, SERBUUUUUUUUUUUUUUUU !!!
Pasukan S : SERBUUUUUUUUUUUU !
Perang pun berlangsung
sengit, lalu tiba-tiba sang pangeran dan sang puteri datang menghentikan
peperangan.
Lili : hentikannnn, aku mohon hentikan ( dengan
wajah sedih dan teriak, semuanya pun berhenti)
Pangeran : kenapa kita harus saling melukai? Kenapa?
Lili : bukankah kita ini satu bangsa satu daerah.
Pangeran : walaupun bahasa kita berbeda, bukan
berarti kita harus saling menjatuhkan.
Lili : mari kita bersatu untuk kesejahteraan kita.
Pangeran : berdamailah, tidak ad gunanya perang.
Raja S : kamu teh benar anakku, kita telah salah
berperang
Raja B : maafkan aku, maafkan kami (ke raja S)
Raja S : Maafkan kami juga, mulai sekarang kita
berdamai. Karena kebersamaan itu lebih penting.
Ratu S DAN B : Alhamdulilah, kita telah berdamai ya.
(para prajurit pun saling bersalaman, kemudian cinta
pangeran dan puteri pun direstui
Raja s : nak kami semua merestui hubungan kalian,
Raja B : Berbahagialah anakku.
Lili : terima kasih babeh.
Farid : makasih abah.
Akhirnya kedua kerajaan
itu berdamai dan bersatu.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar